Setelah sebelumnya membahas tentang pengertian dan pemahaman dari masing-masing subbab yang ada di materi Parallel Computation berdasarkan sap.gunadarma.ac.id, sekarang akan dibahas jurnal berjudul ANALISIS KOMPUTASI PARALEL DAN SERIAL PADA ALGORITMA MERGE SORT, agar materi yang telah disampaikan ada bukti dan implementasinya di kehidupan sehari-hari. Berikut file jurnal dan analisis materinya:
Analisis Jurnal
a. Masalah yang Diteliti
Jurnal ini membahas perkembangan teknologi komputer yang sangat pesat. Dari awalnya superkomputer diciptakan dengan kemampuan yang sangat baik, tetapi juga sangat mahal disisi infrastrukturnya. Di sisi lain, multicomputer dapat dibuat dengan harga yang lebih murah, namun tetap adanya keterbatasan dalam pemakaiannya. Penerapan algoritma Merge Sort digunakan untuk menguji seberapa cepat komputer parallel dalam mengurutkan data.
b. Metode yang Digunakan
Metode penelitian yang digunakan untuk eksperimen komputasi paralel yaitu algoritma merge sort paralel. Penelitian ini mengurutkan data sebanyak n bilangan yang dibuat dari bilangan random atau acak. Berikut ini ilustrasi atau alur cara kerja algoritma merge sort paralel dengan beberapa tahapan yakni :
- master (induk) membangkitkan bilangan acak sebanyak n bilangan integer.
- master (induk) mendistribusikan n/p data ke tiap prosesor.
- untuk setiap proses melakukan sorting lokal.
- hasil sorting dari setiap proses dilakukan merge ke master (induk)
Kelebihan Merge Sort- Dibanding dengan algoritma lain, merge sort ini termasuk algoritma yang sangat efisien dalam penggunaannya sebab setiap list selalu dibagi bagi menjadi list yang lebih kecil, kemudian digabungkan lagi sehingga tidak perlu melakukan banyak perbandingan.
- Cocok untuk sorting akses datanya lambat misalnya tape drive atau hard disk.
- Cocok untuk sorting data yang biasanya diakses secara sequentially (berurutan),
misalnya linked list, tape drive, dan hard disk.
Kekurangan Merge Sort - Cocok untuk sorting akses datanya lambat misalnya tape drive atau hard disk.
- Cocok untuk sorting data yang biasanya diakses secara sequentially (berurutan),
misalnya linked list, tape drive, dan hard disk.
-Kekurangan Merge Sort yaitu terlalu banyak menggunakan ruang pada memori.
- Merge Sort membutuhkan lebih banyak ruang daripada jenis sorting lainnya.
c. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa untuk jumlah data yang tidak terlalu besar, waktu komputasi serial justru berjalan lebih cepat bila dibandingkan dengan waktu komputasi paralel. Hal ini disebabka oleh waktu komunikasi untuk paralel yang menjadi overhead. Di sisi lain, skenario pengujian dengan dua komputer ternyata memberikan kehandalan dari sisi jumlah data yang mampu dieksekusi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan menggunakan dua komputer yang secara peer to peer jumlah data yang mampu diurutkan mencapai 6.000.000 data. Adapun, skenario dengan dua prosesor dan empat prosesor masing-masing hanya mampu mengurutkan data sampai dengan 5.200.000 dan 5.350.000 data. Dari ketiga skenario program yang dieksekusi didapatkan bahwa nilai Speed Up rata-rata dari ketiga skenario masing-masing adalah 2.273738, 1.980198 dan 1.074942. Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa proses komputasi untuk Algoritma Merge Sort yang dilakukan memiliki keberhasilan dalam menyelesaikan masalah pengurutan dengan algoritma ini.